Cerita Tentang Nayla Dan Dunia Disekitarnya

Thursday, December 22, 2005

"Ketika Cinta Terurai Menjadi Perbuatan ........"

Artikel bagus banget nih dari milis Pasutri, moga-moga si pengirim nggak marah kalau artikel dari emailnya ditaruh di blog nayla ini, semoga bermanfaat buat bundanya nayla ini dan buat siapa saja yang membacanya ....

===================================================================

Kulitnya hitam. Wajahnya jelek. Usianya tua. Waktu pertama kali masuk ke rumah wanita itu, hampir saja ia percaya kalau ia berada dirumah hantu. Lelaki kaya dan tampan itu sejenak ragu kembali. Sanggupkah ia menjalani keputusannya? Tapi ia segera kembali pada tekadnya. Ia sudah memutuskan untuk menikahi dan mencintai perempuan itu. Apapun resikonya.

Suatu saat perempuan itu berkata padanya, "Ini emas-emasku yang sudah lama kutabung, pakailah ini untuk mencari wanita idamanmu, aku hanya membutuhkan status bahwa aku pernah menikah dan menjadi seorang istri." Tapi lelaki itu malah menjawab, "Aku sudah memutuskan untuk mencintaimu. Aku takkan menikah lagi."

Semua orang terheran-heran. Keluarga itu tetap utuh sepanjang hidup mereka. Bahkan mereka dikaruniai anak-anak dengan kecantikan dan ketampanan yang luar biasa. Bertahun-tahun kemudian orang-orang menanyakan rahasia ini padanya. Lelaki itu menjawab enteng, "Aku memutuskan untuk mencintainya.
Aku berusaha melakukan yang terbaik. Tapi perempuan itu melakukan semua kebaikan yang bisa ia lakukan untukku. Sampai aku bahkan tak pernah merasakan kulit hitam dan wajah jeleknya dalam kesadaranku. Yang kurasakan adalah kenyamanan jiwa yang melupakan aku pada fisik."

Begitulah cinta ketika ia terurai jadi perbuatan. Ukuran integritas cinta adalah ketika ia bersemi dalam hati... terkembang dalam kata... terurai dalam perbuatan...
Kalau hanya berhenti dalam hati, itu cinta yang lemah dan tidak berdaya. Kalau hanya berhenti dalam kata, itu cinta yang disertai dengan kepalsuan dan tidak nyata...
Kalau cinta sudah terurai jadi perbuatan, cinta itu sempurna seperti pohon; akarnya terhujam dalam hati, batangnya tegak dalam kata, buahnya menjumbai dalam perbuatan. Persis seperti iman, terpatri dalam hati, terucap dalam lisan, dan dibuktikan oleh amal.

Semakin dalam kita merenungi makna cinta, semakin kita temukan fakta besar ini, bahwa cinta hanya kuat ketika ia datang dari pribadi yang kuat, bahwa integritas cinta hanya mungkin lahir dari pribadi yang juga punya integritas. Karena cinta adalah keinginan baik kepada orang yang kita cintai yang harus menampak setiap saat sepanjang kebersamaan.
Rahasia dari sebuah hubungan yang sukses bertahan dalam waktu lama adalah pembuktian cinta terus menerus. Yang dilakukan para pecinta sejati disini adalah memberi tanpa henti. Hubungan bertahan lama bukan karena perasaan cinta yang bersemi di dalam hati, tapi karena kebaikan tiada henti yang dilahirkan oleh perasaan cinta itu. Seperti lelaki itu, yang terus membahagiakan istrinya, begitu ia memutuskan untuk mencintainya. Dan istrinya, yang terus menerus melahirkan kebajikan dari cinta tanpa henti.

Cinta yang tidak terurai jadi perbuatan adalah jawaban atas angka-angka perceraian yang semakin menganga lebar dalam masyarakat kita. Jika kita memiliki kesempatan utk menjadi seseorang yg LUAR BIASA , Kenapa kita memilih utk menjadi biasa-biasa saja? Bukankah hidup ini hanya sekali saja? Pastikan diri kita BERGUNA untuk orang banyak."

Wednesday, December 07, 2005

Doa Untuk Anakku


Ya Allah, jadikanlah anakku
Seorang yang cukup kuat mengetahui kelemahan dirinya
Berani menghadapi kala ia takut
Bangga dan tidak runduk dalam kekalahan yang tulus
Serta rendah hati dan penyantun dalam kemenangan

Ya Allah, jadikanlah anakku
Seorang yang tahu akan adanya Engkau
Dan mengenal dirinya sebagai dasar segala pengetahuan

Ya Allah, bimbinglah dia
Jika bukan di jalan yang mudah
Jika di jalan yang penuh desakan
Penuh tantangan dan kesukaran
Ajarilah dia agar ia sanggup berdiri teguh di tengah badai
Dan belajar mengasihi mereka yang tidak berhasil

Ya Allah, jadikanlah anakku
Seorang yang berhati suci, bercita-cita luhur
Sanggup memerintah dirinya sebelum memimpin orang lain
Mengejar masa depan tanpa melupakan masa lalu

Sesudah semuanya membentuk dirinya
Aku mohon, ya Allah, rahmatilah ia dengan rasa humor
Sehingga sungguh-sungguh tapi tak berlebihan
Berilah ia kerendahan hati, kesederhanaan dan kesabaran

Setelah semua ini, ya Allah
Dari kekuatan dan keagunganMu itu
Jika telah demikian, ya Allah
Beranilah aku berkata
' Tak sia sia aku hidup sebagai Ibu dan Bapaknya '

Sumber : Tidak Diketahui

Tuesday, December 06, 2005

Wanita Sholihah

Oleh : K.H. Abdullah Gymnastiar

Shalihah atau tidaknya seorang wanita bergantung ketaatannya pada aturan-aturan Allah. Aturan-aturan tersebut berlaku universal, bukan saja bagi wanita yang sudah menikah, tapi juga bagi remaja putri.

MULIALAH wanita shalihah. Di dunia, ia akan menjadi cahaya bagi keluarganya dan berperan melahirkan generasi dambaan. Jika ia wafat, Allah akan menjadikannya bidadari di surga. Kemuliaan wanita shalihah digambarkan Rasulullah Saw. dalam sabdanya, "Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah". (HR. Muslim).

Dalam Al-Quran surat An-Nur: 30-31, Allah Swt. memberikan gambaran wanita shalihah sebagai wanita yang senantiasa mampu menjaga pandangannya. Ia selalu taat kepada Allah dan Rasul Nya. Make up- nya adalah basuhan air wudhu. Lipstiknya adalah dzikir kepada Allah. Celak matanya adalah memperbanyak bacaan Al-Quran. Wanita shalihah sangat memperhatikan kualitas kata-katanya. Tidak ada dalam sejarahnya seorang wanita shalihah centil, suka jingkrak-jingkrak, dan menjerit-jerit saat mendapatkan kesenangan. Ia akan sangat menjaga setiap tutur katanya agar bernilai bagaikan untaian intan yang penuh makna dan bermutu tinggi. Dia sadar betul bahwa kemuliaannya bersumber dari kemampuannya menjaga diri (iffah).

Wanita shalihah itu murah senyum. Baginya, senyum adalah shadaqah. Namun, senyumnya tetap proporsional. Tidak setiap laki-laki yang dijumpainya diberikan senyuman manis. Senyumnya adalah senyum ibadah yang ikhlas dan tidak menimbulkan fitnah bagi orang lain. Wanita shalihah juga pintar dalam bergaul. Dengan pergaulan itu, ilmunya akan terus bertambah. Ia akan selalu mengambil hikmah dari orang-orang yang ia temui. Kedekatannya kepada Allah semakin baik dan akan berbuah kebaikan bagi dirinya maupun orang lain.

Ia juga selalu menjaga akhlaknya. Salah satu ciri bahwa imannya kuat adalah kemampuannya memelihara rasa malu. Dengan adanya rasa malu, segala tutur kata dan tindak tanduknya selalu terkontrol. Ia tidak akan berbuat sesuatu yang menyimpang dari bimbingan Al-Quran dan Sunnah. Ia sadar bahwa semakin kurang iman seseorang, makin kurang rasa malunya. Semakin kurang rasa malunya, makin buruk kualitas akhlaknya.

Pada prinsipnya, wanita shalihah adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Rambu-rambu kemuliaannya bukan dari aneka aksesoris yang ia gunakan. Justru ia selalu menjaga kecantikan dirinya agar tidak menjadi fitnah bagi orang lain. Kecantikan satu saat bisa jadi anugerah yang bernilai. Tapi jika tidak hati-hati, kecantikan bisa jadi sumber masalah yang akan menyulitkan pemiliknya sendiri.

Saat mendapat keterbatasan fisik pada dirinya, wanita shalihah tidak akan pernah merasa kecewa dan sakit hati. Ia yakin bahwa kekecewaan adalah bagian dari sikap kufur nikmat. Dia tidak akan merasa minder dengan keterbatasannya. Pribadinya begitu indah sehingga make up apa pun yang dipakainya akan memancarkan cahaya kemuliaan. Bahkan, kalaupun ia "polos" tanpa make up sedikit pun, kecantikan jiwanya akan tetap terpancar dan menyejukkan hati orang-orang di sekitarnya.

Jika ingin menjadi wanita shalihah, maka belajarlah dari lingkungan sekitar dan orang-orang yang kita temui. Ambil ilmunya dari mereka. Bahkan kita bisa mencontoh istri-istri Rasulullah Saw. seperti Aisyah. Ia terkenal dengan kekuatan pikirannya. Seorang istri seperti beliau bisa dijadikan gudang ilmu bagi suami dan anak-anak.

Contoh pula Siti Khadijah, figur istri shalihah penentram batin, pendukung setia, dan penguat semangat suami dalam berjuang di jalan Allah Swt. Beliau berkorban harta, kedudukan, dan dirinya demi membela perjuangan Rasulullah. Begitu kuatnya kesan keshalihahan Khadijah, hingga nama beliau banyak disebut-sebut oleh Rasulullah walau Khadijah sendiri sudah meninggal.

Bisa jadi wanita shalihah muncul dari sebab keturunan. Seorang pelajar yang baik akhlak dan tutur katanya, bisa jadi gambaran seorang ibu yang mendidiknya menjadi manusia berakhlak. Sulit membayangkan, seorang wanita shalihah ujug-ujug muncul tanpa didahului sebuah proses. Di sini, faktor keturunan memainkan peran. Begitu pun dengan pola pendidikan, lingkungan, keteladanan, dan lain-lain. Apa yang tampak, bisa menjadi gambaran bagi sesuatu yang tersembunyi.

Banyak wanita bisa sukses. Namun tidak semua bisa shalihah. Shalihah atau tidaknya seorang wanita bergantung ketaatannya pada aturan-aturan Allah. Aturan-aturan tersebut berlaku universal, bukan saja bagi wanita yang sudah menikah, tapi juga bagi remaja putri. Tidak akan rugi jika seorang remaja putri menjaga sikapnya saat mereka berinteraksi dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. Bertemanlah dengan orang-orang yang akan menambah kualitas ilmu, amal, dan ibadah kita. Ada sebuah ungkapan mengatakan, "Jika kita ingin mengenal pribadi seseorang maka lihatlah teman-teman di sekelilingnya".

Peran wanita shalihah sangat besar dalam keluarga, bahkan negara. Kita pernah mendengar bahwa di belakang seorang pemimpin yang sukses ada seorang wanita yang sangat hebat. Jika wanita shalihah ada di belakang para lelaki di dunia ini, maka berapa banyak kesuksesan yang akan diraih. Selama ini, wanita hanya ditempatkan sebagai pelengkap saja, yaitu hanya mendukung dari belakang, tanpa peran tertentu yang serius. Wanita adalah tiang Negara. Bayangkanlah, jika tiang penopang bangunan itu rapuh, maka sudah pasti bangunannya akan roboh dan rata dengan tanah. Tidak akan ada lagi yang tersisa kecuali puing-puing yang nilainya tidak seberapa.

Kita tinggal memilih, apakah akan menjadi tiang yang kuat atau tiang yang rapuh? Jika ingin menjadi tiang yang kuat, kaum wanita harus terus berusaha menjadi wanita shalihah dengan mencontoh pribadi istri-istri Rasulullah. Dengan terus berusaha menjaga kehormatan diri dan keluarga serta memelihara farji-nya, maka pesona wanita shalihah akan melekat pada diri kaum wanita kita. Wallahua'lam.

*** ---------------Sumber: MQ Media On Line - Kolom AaGym - Taushiah

Friday, December 02, 2005

Arti SUKSES ...

Rasulullah Saw bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling banyak manfaatnya”.

Kita disebut SUKSES apabila : apapun yang kita lakukan, apapun pekerjaan kita, apapun profesi kita, semuanya bermanfaat untuk orang-orang disekitar kita.
Semakin banyak menjadi jalan kesuksesan bagi orang lain, maka semakin sukseslah diri kita.

That's what i want to do ...

Thursday, December 01, 2005

Kau Tetap yang Ter.... di Hati.

Artikel dari : http://www.myquran.org/forum/showthread.php?t=20989

"Muah... iiih gemes banget!" atau, "Duuh... buah hatiku, belahan jiwa, cium sayang dulu, muah...!"
Merah deh tuh pipi. Kadang, yang dicium tersipu malu, hidung kembang kempis, jempol pun mendadak gede. Nggak peduli kempot atau jerawat di pipi, apapun yang terjadi, muah...

Idih... ini bukan 'muah-muah'-an yang gak syar'i. Bukankah muah... bisa saja antara suami dan istri? Namun, waktu tak pernah berhenti berlari mengiringi keriputnya kulit pipi sang istri, dan kempotnya sang suami, muah... pun jarang terlihat dan terdengar lagi.

Ketika baru saja menikah, duhai sungguh mesranya."Bye... bye... Ummi. Hati-hati di rumah ya, assalaamu'alaykum, muah...," diiringi senyum lebar dan do'a sang istri yang tak lupa juga membalas, muah...

Buah hati lahir, satu, dua, bahkan lebih. Kesibukan dan usia pun bertambah, muah... perlahan-lahan senyap, nggak tahu di mana rimbanya. Atau bisa jadi, muah... hanya untuk pipi mulus si kecil, tidak lagi untuk istri yang pagi-pagi sibuk dengan perlengkapan perang dapurnya sambil belepotan bumbu masakan.

Menjadi tua, bukankah itu penyakit yang kata Rasulullah Sallallaahu Alayhi Wasallam memang nggak ada obatnya? Saat remaja, duhai wajah sungguh cantiknya. Kulit bersih, mulus dan licin penuh perawatan segala jenis ramuan serta vitamin, namun masa tua pastilah datang. Pun, wajah tampan rupawan hingga menjadi finalis Cover Boy majalah-majalah remaja, bukanlah jaminan akan selalu sedap dipandang.

Jelita, wajah mulus tanpa noda, tubuh langsing dengan berat ideal karena aerobik gak pernah ketinggalan, mungkin seperti ini kriteria Sang Pangeran. Tuan Puteri pun tak mau ketinggalan mensyaratkan, Sang Pangeran mesti ganteng tampan rupawan, tak tampak lemak di badan, mungkin seperti sosok binaragawan. Salahkah itu jadi sebuah impian?

Duuuh... Banyak banget sih yang diharapkan.Mau yang cantik, molek, atau jelita? Boleh saja, sah aja lagi. Demikian juga harapan agar sang Arjuna laksana binaragawan yang tampan menawan,atau bagai Gatot Kaca si otot kawat tulang besi, hingga sang wanita terasa banget dilindungi. Namun, kriteria fisik seperti itu sangatlah nisbi.

Di dunia ini banyak yang suka dengan laki-laki atau perempuan berkulit putih, tapikan juga ada yang bilang kalau, "Hitamlah hitam si tampuk manggis, walaupun hitam kupandang manis," atau "Buah manggis buah durian, hitam manis jadi rebutan." Nah lho!!!

Cantik fisik bagaimanapun hanyalah sedalam kulit, hanya tampak indah di mata. Saat tua menjelang, lekukan yang tak diharapkan pasti mengurangi kejelitaan atau ketampanan.

Memang, yang terbaik adalah kecantikan akhlak dan budi pekerti. Tak lekang oleh panas, tak lapuk pula oleh hujan. Kecantikan dalam (inner beauty) ini adalah karunia yang tak ternilai harganya dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Segala gerak tingkah lakunya selalu memancarkan keindahan akhlak, kebaikan, dan ketulusan yang kalau dipelihara takkan hilang hingga akhir hayat dikandung badan.

Karena itu Rasulullah Sallallaahu Alayhi Wasallam lebih menekankan agar dalam memilih wanita yang terpenting adalah Dien-Nya. Sebab kalau tidak demikian niscaya kamu akan celaka, baru dibarengi harta, keturunan dan kecantikannya. Dan, ketakwaan lelaki adalah dasar utama bagi seorang wanita untuk menentukan pasangan. Sebagaimana Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu pernah mengatakan, "Jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakan, dan jika ia tidak menyukai tidaklah ia akan menzalimi.

"Bukankah jika pasangan yang menikah karena cinta yang teramat dalam kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka cinta itu bagaikan sebatang pohon di tanah yang subur, akarnya selalu erat mencengkeram, rimbun daunnya melindungi dari panas dan hujan, serta buahnya akan memberi kenikmatan. Karena kedalaman cinta, muah... sebagai salah satu ungkapan cinta akan selalu menghiasi kehidupan rumah tangga, tanpa peduli keriput Sang Permaisuri atau kempotnya Sang Raja.

Duhai...Sungguh indah tuntunan Sang Pemilik Cinta.Karenanya, ikatlah cinta suci karena akhlak serta budi pekerti. Insya Allah akan selalu langgeng hingga akhir waktu nanti walau apapun yang akan terjadi. Indah menghiasi hari demi hari, mengurai mesra untaian kata 'Kau Tetap yang Ter...muah Di Hati.'

Duhai kekasih hati / Kugubahkan nasyid ini
Sebagai tanda cinta suci / Dalam naungan Ilahi
Hari demi hari / Bersamamu kulewati
Dalam suka dalam duka / Dalam meniti ridho-Nya
Ikrarkan bersama / Untuk tetap dijalan-Nya
Bahtera rumah tangga / Teladankan rasul mulia
Didik putra-putri / Sebagai amanah Ilahi
Bekali akhlak imani / Jadikan mukmin sejati Insya Allah...
ALlahua'lam bish-shawab.

Catatan:
- Lirik lagu nasyid di atas adalah dikutip dari Dialog Dua Hati-Suara Persaudaraan.
- Article ini ada dalam buku Diary Kehidupan 2, Penerbit Asy-Syaamil, Bandung.