Cerita Tentang Nayla Dan Dunia Disekitarnya

Wednesday, April 26, 2006

Solusi Ngambek Dipintu Kelas .....

Karena ada peristiwa ngambek didepan kelas, Bunda posting pertanyaan di milis Balitacerdas dan sharing dari Ibu Andyda sang pakar perkembangan anak, dan Ibu-Ibu lainnya, Bunda posting aja disini, buat dibaca-baca lagi kapan-kapan ....
====================================================================

Pertanyaan Bunda ke milis balitacerdas :

Date: Mon, 17 Apr 2006 20:28:36 -0700 (PDT)
From: afie reno <afiyati_reno@yahoo.com>
Subject: Menangis di Sekolah

Dear Ibu Andyda, Dan Parents lainnya,
Sebenarnya saya jarang bertanya dimilis, karena selama ini saya hanya pembaca pasif, tapi sambil mengikuti ilmu-ilmu dan pengalaman parents lain, untuk memaksimalkan perkembangan anak saya. Dengan mengikuti lebih dari 10 milis tentang anak dan keluarga, saya terus memantau dan perkembangan anak saya.

Tapi belakangan ini saya bingung melihat tingkah laku anak saya 4 thn. Waktu mulai sekolah, umur 2.5 tahun, Nayla anak saya malah terlihat lebih dewasa dari anak lainnya. Tidak menangis didalam kelas, tidak menangis waktu ditinggal saya atau mbaknya. Dan bisa mengikuti pelajaran dari Guru-Gurunya dengan baik. Dan Nayla terlihat berkembang sesuai dengan usianya. Anak saya sekolah hanya 3X seminggu.
Nah sebulan terakhir ini, begitu hari sekolah Nayla walaupun terlihat agak malas tetapi tetap mau berangkat ke sekolah. Tapi ....... sesampai di sekolah, Nayla mulai tidak mau lepas dari tangan saya. Begitu mau saya tinggal Nayla mulai menempel dengan kuat dan mulai menangis. Ketika saya tanya, apa maunya, dia menjawab, dia ingin ikut kekantor bersama saya. Mulai lah acara "pelepasan" dengan tangis yang saya pikir tidak masuk akal. Akhirnya Nayla saya tinggal dengan pesan: Bunda tidak suka sama anak yang menangis di sekolah, Bunda sayang sama anak yang pintar disekolah, lalu saya peluk dan cium pipi, lalu saya tinggal dengan ditahan oleh Ibu Gurunya.

Ini yang membuat saya heran, koq anak saya malah mundur? Dulu waktu diawal sekolah, banyak teman2nya yang menangis sewaktu ditinggal oleh orangtuanya. Tapi sekarang malah teman2nya sudah bisa ditinggal. Ada apa dengan anak saya, saya rasa ini tidak wajar. Kalau takut, kenapa pada saat berangkat masih tetap ceria? Apa yang harus saya lakukan?
Mohon pendapat dan saran dari Ibu Andyda dan parents lainnya.
Terimakasih. Salam. BundanyaNaylayangsedangbingung.
==============================================================
Date: Tue, 18 Apr 2006 13:03:02 +0700
From: "Yulia Suzana" <yulia@elexmedia.co.id>
Subject: RE: Menangis di Sekolah

Mbak, kayaknya sebaiknya Nayla diajak bicara deh. Ngobrol aja. Kenapa Nayla nangis gak mau sekolah? Takut? Atau kangen sama mama? Kalau takut, memangnya ada yang galak sama Nayla? Siapa? Kenapa? And so on. Kebanyakan sih ada masalah dengan sesama teman deh. Entah itu berebut maenan atau lainnya. Saat ini Nayla merasa tidak aman dan tidak nyaman. Karena itu, beri Nayla keyakinan bahwa mama selalu menjaga dan memerhatikan. Kalau nayla menyebutkan nama seseorang temannya yang ditakuti, bilang sama Nayla, nanti mama ajak bicara temanmu itu yah? Pokonya selama Nayla tidak bersalah, temanmu itu akan berbaikan kembali sama Nayla. Kalau Nayla bilang kangen sama mama, katakan toh nanti kita ketemu lagi, dan nanti kita baca buku cerita lagi yah atau bermain bersama. Nayla mau main sama sama mama nanti? Atau Nayla mau baca buku cerita apa? Sekarang Nayla sekolah dulu, nanti kita beli buku cerita yang baru yah.
Hm, mungkin itu yang bisa saya sharing mbak. Semoga bermanfaatya........Salam chayank buat Nayla.Salam,Yulia SuzanaEditor Buku Parenting, Psikologi & KesehatanPT Elex Media KomputindoKelompok Kompas Gramedia-Jakartahttp://www.chip.co.id/elex
-----------------------------------------------------------------------------------

Date: Wed, 19 Apr 2006 10:51:02 +0700
From: "Erlin Shanti Tirta" <erlin_shanti@yahoo.com.sg
Subject: Re: Menangis di Sekolah

dear mbak afie,cuma mo sharing aja nich.ada temanku yg punya anak 3 th. udah masuk PG juga.nah akhir2 ini dia suka ngak mo sekolah. kl ditanya selalu ngak mo jawab,akhirnya sama temanku ini diajak ngomong serius. akhirnya anaknya bilangkalo di sekolah gurunya galak, kalo nakal mau dimasukin gudang katanya. nahini yg bikin anak itu ngak mo sekolah. takut dimasukin gudang katanya. enlagi ada anak cowo yg suka jahilin dia.coba deh mbak ajak ngomong anaknya secara serius. sebenarnya apa sich ygbikin anak mbak ngak mo sekolah, tanyakan alasannya..benar apa yg dikatakansama ibu andyda, kita musti cari permasalahannya dulu.
salam,erlin st

From: "ANDYDA MELIALA" <andyda_meliala@yahoo.com
To: <balitacerdas@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, 18 April, 2006 9:30 PM
Subject: Re: [balitacerdas] Menangis di Sekolah

Ibu Afie,
Nayla sekolah di tempat yang sama sejak umur 2,5 th? Apakah ada pergantian guru kepala sekolah, atau ada guru baru? Ada teman yang dia tidak sukai? Bagaimana dengan di rumah, ada perubahan? Adik baru? Ibu sudah bertanya pada guru, apakah mereka mendeteksi perubahan perilaku?

Saya sarankan ibu ambil waktu khusus untuk mencari tahu mengapa Nayla berubah. Anak-anak berubah bukan tanpa alasan. Nayla sudah 4 th, ibu sudah bisa mulai bicara dari hati ke hati. Sebaiknya dalam membuka pembicaraan ibu mengatakan bahwa ibu siap mendengarkan dan membantu Nayla. Ibu juga perlu banyak memberikan pertanyaan, perlu skill seperti detektif untuk mengorek apa yang sebenarnya dia takuti atau tidak senangi.

Satu hal yang Ibu sebaiknya hindari adalah mengatakan bahwa "Ibu tidak suka dengan anak yang menangis". Pernyataan semacam itu akan sangat melukai perasaan anak, apalagi kalau anak kita sensitif. Silakan Ibu mengatakan bagaimana perasaan Ibu, misalnya Ibu "bingung", tidak tahu mengapa Nayla menangis. Demikian pula dengan masalah perilaku yang lain, kita sebaiknyamengatakan bahwa kita tidak suka atau tidak setuju dengan "perilakunya",tapi kita tetap sayang pada "anak"nya. Dengan kata lain kita perlu belajar memisahkan "perilaku" dan "manusia" (the deed and the doer).
Coba Ibu bayangkan diri Ibu sebagai Nayla, sudah ketakutan masih tidak disukai bunda lagi. Sambil Ibu mencari tahu sebab perubahan Nayla, Ibu juga bisa menyiapkan Nayla dari rumah sehari sebelumnya dan pagi hari sebelum berangkat. Katakan dengan jelas perilaku yang Ibu harapkan. Katakan juga bahwa dia bisa mengatakan pada gurunya kalau ada hal yang mengganggu.
Mungkin Ibu perlu juga berkomunikasi dengan guru dan minta tolong untuk memberi perhatian khusus dan membantu Nayla. Tetapkan prioritas Ibu, yaitu membantu Nayla. Hal-hal yang lain adalah sekunder seperti perasaan Ibu, perasaan gurunya. Dengan mempunyai prioritas yang jelas, saya yakin Ibu akan mencari berbagai cara sampai tujuan tercapai. Itu dulu Bu, hope it helps. Andyda

------------------------------------------------------------------------------------------------
Ini ucapan terimakasih Bunda dimilis :

Dear Ibu Andyda, Mbak Yulia dan Mbak Erlin,
Terimakasih banget atas pencerahannya, saya sudah bicara dan ngobrol2 sama Nayla, sama Ibu Guru dan sama Mbak nya.Dan saya sempat meneteskan air mata sewaktu membaca email Ibu Andyda dan ingat, saya pernah berkata : Bunda tidak suka sama anak yang nangis disekolah.

Saya menyesal sekali, saya pikir itu sudah kata-kata yg paling pas saat itu. Lalu tadi malam saya meminta maaf ke Nayla, sambil pelukan saya bilang, maaf ya waktu itu Bunda marah karena Nayla ngambek disekolah. Karena Bunda bingung kenapa Nayla ngambek disekolah, padahal dari rumah nggak apa-apa. Tapi Bunda tetep sayang koq, bagaimana pun Nayla.
Nayla menjawab: iya nggak apa-apa Bunda .... trus dicium deh saya ....

Kesimpulan saya, ternyata kejadian ini memang bermula dari rasa tidak nyaman saat berebutan teman, lalu juga Nayla mendengar Ibu Guru menakut-nakuti seorang teman lain bahwa akan ditangkap pak satpam jika keluar2 kelas. Hal ini saya dengar dan lihat sendiri waktu mengantar Nayla sekolah. Mungkin ini sering terjadi.Padahal saya tidak pernah menakut-nakuti Nayla.

Dan beberapa hari berikutnya, didepan kelas Nayla bilang, "Bunda jangan pergi ya, disini aja, tungguin Nayla". Mula-mula saya masih mengintip dari jendela, dan Nayla masih melirik saya, setelah agak lama saya pergi kekantor. Rupanya setelah saya pergi Nayla menangis mencari-cari saya. Ini laporan dari Ibu Guru.
Dan memang sejak hari itu selama beberapa kali kesekolah, dan jika saya mengantarkan, didepan kelas Nayla mulai ngambek. Mungkin trauma ditinggal oleh saya. Tapi kalau dianter Mbak, nggak ngambek.

Akhirnya mulai minggu ini, kami coba dengan Nayla kesekolah dianter Mbak. Saya bilang: "Bunda berangkat kerjanya setelah Nayla kesekolah, Nayla berangkat duluan".
Ternyata ..... Nayla berangkat dengan semangat, sambil menarik tas kopernya yg bersuara berisik waktu ditarik dijalan aspal hehe ....Lalu setelah masuk kelas, Mbak pun pergi.

Alhamdulillah solusinya mudah. Walaupun agak sedih, karena saya nggak bisa melihat Nayla baris, senam dan ikrar didepan kelas lagi.
Tapi kata Bapaknya, kapan2 kita mulai ngintip dari jauh dan mulai mengantar lagi, setelah trauma ditinggalnya terobati....
Terimakasih sekali lagi buat Ibu Andyda dan Ibu-Ibu lain, bener-bener kali ini saya terbantu dari sharing dan ilmu yg diberikan.
Salam Bundanya Nayla yg udah nggak bingung lagi ....

0 Comments:

Post a Comment

<< Home